TUGAS MINGGU KE-3
BERFIKIR INDUKTIF
Sub Pokok
Berpikir
induktif merupakan suatu pemikiran yang bergerak dari premis spesifik ke
konklusi umum atau generalisasi. Observasi dan pengalaman digunakan untuk
mendukung generalisasi. Premisnya tidak menjadi dasar untuk kebenaran konklusi,
tetapi memberikan sejumlah dukungan untuk konklusinya. Konklusi induktif jauh
melampaui apa yang ada pada premisnya.
Hitler
adalah diktator dan bengis.
Stalin
adalah diktator dan bengis.
Castro
adalah diktator.
Oleh
karena itu, Castro sangat boleh jadi juga bengis.
Sebagian
besar berpikir atau menalar induktif tidak didasarkan pada bukti yang
menyeluruh sehingga bentuk ini tidaklah lengkap. Setiap argumen induktif tidak
dapat dikatakan sahih atau tidak sahih, tetapi lebih baik atau kurang baik,
bergantung pada berapa tinggi derajat probabilitasnya (kebolehjadian) yang
diberikan premis pada simpulannya. Semakin tinggi probabilitas simpulannya
semakin baik argumen induktif yang bersangkutan, begitu pula sebaliknya, dan
simpulannya tidak mungkin mengandung kepastian mutlak. Konklusi induktif tidak
akan pernah terbukti benar kecuali bila meneliti semua premis khususnya.
Penalaran
induktif dapat dilakukan dengan tiga cara : generalisasi, analogi, hubungan
kausal (sebab akibat).
a. Generalisasi
Generalisasi
adalah proses penalaran yang bertolak dari sejumlah gejala atau peristiwa yang
serupa untuk menarik kesimpulan mengenai semua atau sebagian dari gejala atau
peristiwa itu. Generalisasi diturunkan dari gejala-gejala khusus yang diperoleh
melalui pengalaman, observasi, wawancara atau studi dokumentasi. Sumbernya
dapat berupa dokumen, statistik, kesaksian, pendapat ahli, peristiwa-peristiwa
politik, sosial, ekonomi, atau hukum. Dari berbagai gejala atau peristiwa
khusus itu, orang membentuk opini, sikap, penilaian, keyakinan, atau perasaan
tertentu.
Contoh
:
Pemuda-pemuda
yang sangat radikal tampaknya akan menjadi konservatif bila sudah memperoleh
harta dan kekuasaan.
b.
Analogi
Analogi
dilakukan karena sesuatu yang dibandingkan dengan pembandingnya memiliki
kesmaan fungsi atau peran. Melalui analogi, seseorang dapat menerangkan sesuatu
yang abstrak atau rumit secara konkrit dan lebih mudah dicerna. Analogi yang
dimaksud disini adalah analogi induktif atau analogi logis. Analogi induktif
(kias) adalah suatu proses penalaran yang bertolak dari dua peristiwa atau
gejala khusus yang satu sama lain memiliki kesamaan untuk menarik ebuah
kesimpulan. Karena titik tolak penalaran ini adalah sebuah kesamaan
karakteristik diantara dua hal, maka kesimpulannya akan menyiratkan “apa
yang berlaku pada suatu hal akan berlaku pula untuk hal lainnya” dengan
demikian dasar kesimpulan yang digunakan merupakan ciri pokok atau esensi yang
berhubungan erat dari dua hal yang danalogikan.
Contoh
:
Dr.
Maria C. Diamind tertarik untuk meneliti pengaruh pil kontrasepsi terhadap
pertumbuhan cerebal cortex yang sangat rendah dibandingkan dengan tikus-tikus
lain yang tidak diinjeksi. Berdasarkan studi tiu, Dr. Diamond seorang profesor
antomi dari University of California menyimpulkan bahwa pil kontrasepsi dapat
menghambat perkembangan otak penggunanya.
Dari
contoh di atas, Dr. Diamond menganalogikan anatomi tikus dengan manusia. Jadi,
apa yang terjadi pada tikus akan terjadi pula pada manusia.
c. Hubungan Kausalitas
Hubungan kausal adalah cara penalaran yang diperoleh
dari peristiwa-peristiwa yang memiliki pola hubungan sebab-akibat.. Salah satu
variabel (independen) mempengaruhi variabel yang lain (dependen).
Contoh :
Contoh :
· Hubungan kepandaian dengan kekayaan (Diasumsikan
kepandaian membuat orang bisa kaya, dan sebaliknya karena kaya orang mempunyai
biaya untuk belajar sehingga pandai).
· Kemarin Badu tidak masuk kantor. Hari ini pun tidak.
Pagi tadi istrinya pergi ke apotek membeli obat. Karena itu, pasti Badu sedang
sakit.
d. Induksi Dalam Metode Eksposisi
Eksposisi adalah salah satu jenis pengembangan
paragraf dalam penulisan yang dimana isinya ditulis dengan tujuan untuk
menjelaskan atau memberikan pengertian dengan gaya penulisan yang singkat,
akurat, dan padat.
Karangan ini berisi uraian atau penjelasan tentang
suatu topik dengan tujuan memberi informasi atau pengetahuan tambahan bagi
pembaca. Untuk memperjelas uraian, dapat dilengkapi dengan grafik, gambar atau
statistik. Sebagai catatan, tidak jarang eksposisi ditemukan hanya berisi
uraian tentang langkah/cara/proses kerja. Eksposisi demikian lazim disebut
paparan proses.
Langkah menyusun eksposisi:
• Menentukan topik/tema
• Menetapkan tujuan
• Mengumpulkan data dari berbagai sumber
• Menyusun kerangka karangan sesuai dengan topik
yang dipilih
• Mengembangkan kerangka menjadi karangan
eksposisi.
Contoh
Soal :
1.
Suatu pemikiran yang
bergerak dari premis spesifik ke konklusi umum atau generalisasi disebut..
a.
Berfikir Deduktif
b.
Berfikir Induktif
c.
Silogisme
d.
Karangan Ilmiah
Jawab
: B
2.
Proses
penalaran yang bertolak dari fenomena individual menuju kesimpulan umum adalah...
a.
Generalisasi
b.
Analogi
c.
Teori
d.
Hiotesis
Jawab
: A
3.
Suatu proses
penalaran yang bertolak dari dua peristiwa atau gejala khusus yang satu sama
lain memiliki kesamaan untuk menarik sebuah kesimpulan disebut...
a.
Praduga
b.
Analogi induktif
c.
Eksposisi
d.
Analisis
Jawab
: B
4.
Salah
satu jenis pengembangan paragraf dalam penulisan yang dimana isinya ditulis
dengan tujuan untuk menjelaskan atau memberikan pengertian dengan gaya
penulisan yang singkat, akurat, dan padat adalah..
a.
Eksposisi
b.
Generalisasi
c.
Analogi
d.
Eksponensial
Jawab
: A
5.
Hubungan
kausal adalah cara penalaran yang diperoleh dari peristiwa-peristiwa yang
memiliki pola hubungan...
a.
Penalaran
b.
Masalah
c.
Sebab-Akibat
d.
Praduga
Jawab
: C
No comments:
Post a Comment